Halaman

Rabu, 28 Mei 2014

Komuda Terakhir

Assalamualaikum wr. wb.

Kelompok Komuda 

Komuda apa itu? Di FK UMY untuk beberapa blok ada yang namanya komuda yaitu KOAS MUDA, dimana kami mengunjungi RS untuk menemukan kasus-kasus yang berkaitan dengan blok yang sedang dipelajari. Kemarin adalah komuda terakhir karena saya sudah di blok 24, yaitu blok terakhir dari pendidikan S1 ini *haissh melow karena selanjutnya akan dilanjut ke profesi untuk mendapat gelar dokter.

Jadi komuda kemarin ngapain aja? Kami jaga IGD di RSUD Muntilan. Kemarin kami berangkat telat dari Jogja, mana si Jazzy susah diajak ngebut *aku nya sih yg gbs ngebut antar di jalur antar kota - takut- haha.
Awal datang seperti biasa ke Diklat dulu, diabsen kemudian diantar ke IGD. Sampai disana kami masih clingak clinguk, ngga ngapa-ngapain. Ada pasien sih, tapi yang saya lihat udah pada tua, bukan kasus trauma (komuda kali ini cari kasus trauma kepala, fraktur, henti napas dkk yg notabene GAWAT).

Tidak lama kemudian kami dipanggil dokternya untuk masuk ke ruang tindakan bedah, disana ternyata sudah ada 3 orang dengan riwayat kecelakaan. Kami yang ber-8 dibagi jadi 2 kemudian menemui pasiennya, meng-anamnesis (tanya-tanya tanda gejala dkk). Dua dari pasien tersebut suspect CKR (Cedera Kepala Ringan) bukan berat karena keduanya sama-sama GCS (Glasgow Coma Scale) nya masih bagus. Kami masih nebak-nebak saja apa yang terjadi pada pasien, karena tentunya butuh pemeriksaan radiologis untuk mengetahui kelainan yang terjadi.

Sebagai pengetahuan teman-teman, kecelakaan sering menyebabkan cedera kepala dan tulang belakanga. nah terdapat beberapa tanda dan gejala, yaitu perdarahan yang keluar dari lubang-lubang di kepala, yaitu dari lubang hidung, telinga dan terlihat perdarahan atau biru-biru disekitar mata (raccoon eyes), dibelakang telinga (battle sign), tambah lagi kalau pasien sempat amnesia, pingsan, pusing dan muntah-muntah. Harus diwaspadai yaa. Apalagi kalau cedera kepala prosesnya ada yang bisa cepat ada yang bisa sampai berhari-hari. Hati-hati banget lah sama yang namanya kepala apalagi otak, soalnya dia istilahnya menggenang didalam tengkorak, jadi kalo ada goncangan maupun tumbukan dia goyang-goyang gitu nabrak bagian dalam tengkorak, bisa terjadi perdarahan - bengkak - menekan fungsi vegetatif - death.

brain injury mechanism

sign of traumatic brain injury

Owkaay disitu sampai cerita pasien dengan cedera kepala. Kemudian kami masuk ruangan lagi karena takut mengganggu kegiatan di IGD. Tak lama kemudian dokternya memanggil 2 dari kami untuk melihat seorang anak yang perlu jahitan di kakinya. Kemudian saya masuk kloter 2 nya. Awal lihat dari belakang, WAAAAAAAW lukanya besar sekali. Anaknya masih SD dan dia NGGAK NANGIS. :O
Padahal lemak subcutan nya sudah kelihatan, robeknya cukup besar, letaknya sih dibawah lipatan kaki belakang. Saya aja perlu mengumpulkan kekuatan untuk melihatnya.

Si adeknya  malah berkomentar "wes urung??" *saat lagi dijahit* dan setiap kali kami menghibur adeknya dan menanyakan kejadiannya dia bilang "sek sek mbak, aduuuuuuh bar iki tak critake mbak" tapi tanpa menangis men. Keren, kalau saya jadi si adek itu pasti udah nangis-nangis. Apalagi liat lukanya besar sekali. Si adek itu kena 4 paku yang tertempel di sebuah batu, gara-gara dikagetin temennya. Alhasil sepertinya setelah tertusuk, si adek bergerak, jadinya robek dan kos kakinya penuh darah. Wkwk.

Dijahitlah si adek dengan 12 jahitan dan dia masih bisa tersenyum dan minum teh anget di plastik yang dikasih bapaknya. Katanya si adek ini bandel anaknya, tapi menurut saya kebandelan nya ini membuat dia kuat dan ngga cengeng. Haha. Tapi ngga tau juga sih, kalau efek analgesik (anti nyeri) nya sudah hilang dia bakal nangis apa ngga. Karena kena paku, jadi perlu suntikan ATS (anti tetanus serum). Dan ternyata dalam sehari kemarin, ada 2 anak yang terkena paku. Satunya lagi lukanya dibuka lagi untuk dibersihkan, dan kemudian disuntik :)

Masih banyak lagi, tapi yang paling membekas adalah itu. Sedih campur senang di komuda terakhir ini. Sedih karena akan berpisah dgn teman-teman dan senang akan menghadapi dunia koas yang sebenarnya. Aigooooooooooooooo...  Sekian dulu ceritanya.

Wassalamualaikum wr.wb

2 komentar:

Ahadya P. mengatakan...

ka Sariiii, apa kabar? masih inget gak ehehehe :D cepet banget rasanya ka Sari udah mau jadi dokter aja :') sukses terus, kak!

Ellyna Aisha Sari mengatakan...

hai ahadyaaa, koq ktmu di blog nih hehe. iya 2 tahun lagi sih insya Allah br jd dokter. sukses jg ahadya! :)